Berdasarkan pada proses penggunaan sistem yang biasanya dilaksanakan dalam suatu perusahaan khususnya jasa catering, terdapat beberapa masalah yang cukup mempengaruhi kinerja user dan sistem, misalnya proses penggunaan barang portioning (barang yang dipecah atau dibagi dengan satuan tertentu) pada gudang khusus Bucher. Masalahnya pada saat digunakan barang portioning, mekanisme yang dilalui adalah jika persediaan barang tersebut tidak memenuhi, maka user harus melakukan dua kali transaksi yaitu transaksi menginputkan barang portioning yang diperlukan untuk menambah stok pada sistem, selanjutnya melakukan transaksi permintaan barang ke gudang atau Store Request (SR).
Pada kenyataannya seringkali user hanya menggunakan barang whole (item barang utuh) tanpa proses portioning karena masalah efisiensi waktu. Hal ini berdampak pada tidak seimbangnya antara pengeluaran barang dengan resep menu penggunaan barang tersebut. Masalah lainnya adalah barangbarang yang belum habis digunakan untuk proses produksi tetapi tetap dihitung sebagai biaya produksi sehingga biaya produksi akan besar dan cenderung terhitung sebagai kerugian. Kelemahan umum jika Sistem Inventory digunakan pada Perusahaan Jasa Boga 1. Permasalahan seperti lamanya proses penyajian laporan, proses pencarian data dan sering kali terjadi kesalahan program. Hal ini disebabkan oleh volume data dalam basis data sangat besar dan tidak dilengkapi dengan sistem pemindahan transaksi ke tabel history (backup transaksi). 2. Penerapan proses backup data transaksi pada basis data sistem tidak efektif karena primary key menggunakan sistem auto number. Sistem auto number yaitu sistem yang secara otomatis melakukan counter nilai saat terjadi penambahan data. Hal ini menyebabkan nomor transaksi tidak dapat di reset ke nilai nol. 3. Permasalahan mekanisme penggunaan barang portioning. Jika persediaan barang portioning tersebut tidak memenuhi dan user ingin menggunakan barang tersebut maka proses yang harus dilakukan adalah proses input data barang portioning beserta formula rumusan portioning, selanjutnya melakukan permintaan barang ke gudang. Mekanisme yang dilakukan user dianggap kurang efisien sehingga mekanisme ini sering dihindari. User biasanya menyiasati dengan menggunakan barang whole (utuh) tanpa proses portioning. Hal ini sering menyebabkan tidak seimbangnya antara biaya pengeluaran dengan biaya produksi dan dapat mengakibatkan tingginya tingkat spoil barang (rusaknya barang) karena proses penyimpanan yang terlalu lama. 4. Permasalahan pada perhitungan pengeluaran barang pada Bagian Produksi. Permasalahan ini disebabkan karena barang-barang yang belum habis digunakan untuk proses produksi tetap dihitung sebagai pengeluaran, yang menyebabkan perhitungan pengeluaran barang menjadi sangat besar atau rugi. 5. Permasalahan pada beberapa mekanisme transaksi seperti transaksi penerimaan barang. Permasalahan terjadi jika jumlah barang yang datang dari Supplier belum atau tidak sesuai dengan jumlah barang yang telah dipesan atau Purchase Request (PO) sebelumnya oleh Bagian Pembelian, hal ini menyebabkan Bagian Penerimaan Barang tidak dapat membuat laporan penerimaan barang (RR) dan tidak dapat melakukan pengiriman barang ke gudang karena data PO dengan data RR tidak sesuai.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2021
Categories |